Hello Sobat MIEPRANS..
Kembali lagi dengan Warta Perpustakaan SMANERE.
Kali ini kita akan membahas, apa sih peran Perpustakaan Sekolah yang sudah tersedia di masing-masing sekolah? Yuk simak artikel berikut ya.
Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, akan dilahirkan dari generasi-generasi emas yang gemar dan rajin mmebaca atau literasi. Membaca buku merupakan salah satu kegiatan yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan dan masa depan seseorang. Dengan membaca buku, seseorang akan memperoleh pengetahuan dan wawasan yang lebih luas serta dapat meningkatkan pola pikir dan kinerja otak. Melalui kegiatan membaca setiap individu bisa memperoleh informasi atau pesan yang diberikan oleh pemberi informasi melalui media tulis dan rangkaian kata. Dalam prosesnya, pembaca akan dapat memahami makna dan tentunya pesan yang disampaikan oleh penulis dapat tersampaikan dengan baik.
Untuk itu, perlu adanya buku-buku bacaan yang memadai untuk menambah nutrisi otak kita. Tentunya, buku-buku itu bisa diakses melalui berbagai macam perpustakaan baik itu perpustakaan keluarga, sekolah, perguruan tinggi maupun perpustakaan umum. Perpustakaan sebagai salah satu sumber informasi yang menyediakan semua jenis pengetahuan serta informasi untuk penggunanya.
Namun belakangan ini hampir semua perpustakaan umum di daerah-daerah selalu sepi pengunjung, baik itu pengunjung yang ingin membaca buku atau ingin meminjam buku atau mencari buku referensi.
Ada beberapa faktor penyebab rendahnya minat baca masyarakat salah satunya belum ada kebiasaan yang ditanamkan budaya membaca sejak dini dalam keluarga. Peran orang tua dalam menanamkan kebiasaan membaca adalah hal yang penting dalam meningkatkan kemampuan literasi
Jika ingin menumbuhkan budaya baca pada masyarakat mestinya dimulai dari membangun kebiasaan membaca pada anak anak usia dini. Karena kebiasaan di waktu kecil akan menjadi prilaku sekaligus karakter di masa dewasa. Jika membaca telah menjadi prilaku dan karakter pada masyarakat maka dari situlah akan tumbuh budaya membaca.
Tanpa itu hampir hampir tidak mungkin tumbuh budaya membaca dengan sendirinya tanpa ada upaya yang sistematis dan berkelanjutan. Artinya upaya menumbuhkembangkan budaya membaca adalah sebuah usaha satu generasi tidak mungkin dicapai hanya dengan program instan.
Selain itu, akses pendidikan belum merata dan minimnya kualitas sarana pendidikan. Sudah menjadi fakta bahwa masih banyak anak yang putus sekolah, sarana pendidikan yang tidak mendukung kegiatan belajar serta ditambah mata rantai birokrasi pendidikan yang panjang. Itu semua menjadi faktor penghambat dalam menumbuhkembangkan minat baca dan sekaligus budaya baca masyarakat.